Monday, July 23, 2007

ASI - Bagaimana diproduksi...

Manusia tu termasuk mamalia pemakan segala. Kodratnya ya, yang wanitanya bisa menyusui bla bla bla... (baca sendiri di buku-buku ilmiyah). Dalam keadaan normal, sihat, bla bla bla.. pastilah seorang ibu yang melahirkan anaknya akan bisa menyusui. Insya Allah pasti, sebab Allah SWT tentulah tiada membiarkan sang baby merana tanpa memperoleh suplai makanan dari sang mama / emak / mother...

Dari jaman purba hingga milenia, hal itu sudah pakem. Tidak ada istilah bayi kurang makan jika sang ibu mau menyusuinya. Tidak ada istilah ASI sedikit (kurang/seret). Kenyataan yang terjadi adalah: ibu malas menyusui atau baby males menyusu (dengan berbagai alasan baik yg bisa di maklumi ataupun terpaksa harus maklum).

Lalu kenapa ada ibu2 yang ASI-nya mampet bak air dr PDAM?
Ya jelaslah... "kendi"-nya dianggurin.
Kenapa bisa nganggur?
lha bayinya gak mao nyusu.
Kok bisa?
ya bisa, salah satunya.. ketagihan susu bubuk pabrikan.

Gini neh caranya sang otak memerintaken "tangki-tangki" sang ibu agar mengalirkan ASI buat para makhluk mungil. Nama kerennya untuk proses ini adalah refleks "let down":


  1. Pada masa hamil, Kelenjar pituitari menghasilkan prolaktin. Prolaktin ini memperbesar kelenjar2 susu.
  2. Menurunnya kadar estrogen setelah bayi lahir mengaktifkan sel produsen susu.
  3. Dengan adanya gerakan mengisap dari baby born, ujung2 saraf di puting mengirim pesan ke pituitari agar menghasilkan prolaktin n oksitosin.
  4. Oksitosin membuat otot2 kecil pd sel produsen susu berkontraksi, maka keluarlah ASI.

Nah loh... jadi intinya "kendi" harus diisep mulut bayi. No isep, no ASI.

Lah itu yang normalnya ya.. dimulai dari masa hamil dan langsung bisa menyusui. Bagaimana kalo bayi sempet gak nyusu? Tangkinya kadung mampet? dsb dsb dsb...

Maka usaha relaktasi itu solusinya.

Berapa lama toleransinya hingga bisa menyusui lagi?

Wah ya makin lama makin sulit, gitu aja.. Walopun bisa sih.

Aku baca di Info Sehat & Bugar katanya harus di stimulasi bla bla bla... baca sendiri disana ya biar aku gak nulis lagi. Capeeekkkk...

Saturday, July 21, 2007

ASI - Komponen yang terkandung di dalamnya

Tak terbantahkan, sebegitu besarnya mangpangat ASI (aer syusyu ibu) bagi kelangsungan hidup para bayi. Tidak ada yang bisa menandingi asi, begitu kata para pakar ilmiyah.
Semahal-mahalnya susu bubuk, masih lebih bagus ASI, yang murah meriah lagi geratis.
Bagi ibu-ibu yang mengalami defisit dalam per-gizi-an pun, ASI dalam tubuhnya masih lebih baik di berikan kepada bayinya daripada membeli susu di toko yang menguras budget keuangan keluarga. Bener-bener ASI tuh living liquid... aliyas darah putih kehidupan :-)

Kandungan n komposisi penyusun ASI bisa berubah-ubah dari hari ke hari dan berbeda tiap ibu yang satu dengan yang lain. Juga fisik ASI tidak sama dengan formula yang tampak kental dan putih tea. ASI, menurutku, tampak lebih encer.

Nah ini aku hunting dari beberapa bacaan yang mengulas tentang ASI, aku tulis zat apa saja yang terkandung di dalamnya. Garis besar dan perkiraannya sbb:
  1. Kurang lebih 60% Protein dadih (whey)
  2. Kurang lebih 40% protein kasein
  3. Enzim lipase
  4. Taurin
  5. AA (Arachidonic Acid)
  6. DHA (Decosahexanoic Acid)
  7. Berbagai macam antibodi (immunoglobulin, lysosum dll)
  8. Semua Vitamin (trutama A, D, E, K)
  9. Semua mineral (trutama na, zn, kalsium dll)

Untuk anak-anak selepas 6 bulan yang sudah mendapatkan makanan selain ASI, dalam setiap 500ml ASI menyuplai kira-kira 31% energi, 38% kebutuhan protein, 45% kebutuhan vitamin A, 95% kebutuhan vitamin C. Sisanya dicukupi dari makanan.

Intinya sih, apa yang diiklankan pabrik susu formula di TV sudah tersedia semua dalam ASI. Apalagi jika di dukung kondisi kesihatan ibunya yang prima, sudah pasti ASI yang di hasilkannya bermutu prima pula. Mungkin, jikalau andaikan misalnya umpama ASI dengan mutu super duper prima di perjual belikan, harganya akan lebih mahal dari susu kaleng manapun juga hehehe...